Monitoring dan Evaluasi Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting

  • Oct 28, 2025
  • ADMIN

Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) Aksi Konvergensi Stunting di sepuluh desa, yakni Candi Rejo, Modayag II, Purworejo Timur, Bongkudai Selatan, Nuangan, Kokapoi, Matabulu, Buyat II, Kokapoi Timur, dan Buyat Barat.
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 20 hingga 24 Oktober 2025, dan bertujuan untuk meninjau pelaksanaan empat tahapan aksi konvergensi stunting serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi di tingkat desa.
Dalam pelaksanaannya, tim monev dari Bappeda Boltim melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program di desa, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif, hingga pelaporan dan pemantauan data stunting. Evaluasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat peran desa dalam mendukung penurunan angka stunting secara berkelanjutan.
Para Sangadi (Kepala Desa) dan Sekretaris Desa yang hadir dalam kegiatan tersebut turut menyampaikan komitmen pemerintah desa untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Mereka menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat agar program penanganan stunting dapat berjalan efektif.
Kegiatan monev ini juga menjadi bagian dari evaluasi pelaksanaan tahapan aksi konvergensi stunting, yang meliputi:
* Analisis situasi untuk mengetahui kondisi dan faktor risiko stunting di desa,
* Penyusunan rencana kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif,
* Rembuk stunting sebagai forum penyepakatan rencana aksi bersama, dan
* Evaluasi pelaksanaan untuk menilai efektivitas kegiatan yang telah dilakukan.
Dari hasil monitoring, diketahui bahwa pelaksanaan aksi konvergensi di sepuluh desa tersebut masih menghadapi berbagai tantangan, di antaranya belum terlaksananya seluruh tahapan aksi secara optimal, terbatasnya data pendukung, serta rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu.
Selain itu, tim juga menyoroti perlunya penguatan koordinasi lintas sektor, peningkatan kualitas data enam kelompok sasaran, serta penyusunan perencanaan yang lebih terarah agar upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di tingkat desa dapat berjalan lebih optimal.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur semakin memahami pentingnya aksi konvergensi stunting dan mampu mengimplementasikannya secara terintegrasi demi mewujudkan generasi Boltim yang sehat dan bebas stunting.