Kinontoa Menjadi Narasumber dalam Bimtek Peningkatan Kapasitas KPM dan Kader Posyandu
- Jul 16, 2024
- admin




Ir. James H.D. Kinontoa selaku Kepala Bappeda juga selaku Wakil Ketua TPPS Boltim menjadi Narasumber dalam Bimtek Peningkatan Kapasitas KPM dan Kader Posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang bertempat di Hotel The Sentra Manado, berlangsung selama 2 hari tanggal 26 s/d 27 Juni 2024 dan dibuka secara resmi oleh Bapak Ir. J. Sonny Warokka, Ph.D selaku Sekda Boltim. Turut hadir Bapak Hendra Tangel, SH selaku Asisten Pemerintahan dan Kesra dan Tim TPPS Kabupaten Boltim. Setelah pembukaan dilanjutkan dengan penyampaian materi bimtek tentang Penanganan Stunting oleh para narasumber dan salah satunya adalah Ir. Jamea H.D. Kinontoa selaku Kepala Bappeda. Peserta dari kegiatan ini adalah KPM dan Kader Posyandu dari 81 Desa Se-Kabupaten Boltim.
Dalam pemaparannya Kinontoa menyampaikan bahwa KPM adalah kader masyarakat terpilih yang mempunyai kepedulian dan bersedia mendedikasikan diri untuk ikut berperan dalam Pembangunan manusia di Desa, terutama dalam monitoring dan fasilitasi konvergensi penanganan stunting. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di perdesaan dan Meningkatkan kepedulian serta pemahaman masyarakat dan Pemerintah Desa dalam penanganan dan pencegahan masalah stunting di tingkat Desa,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Kinontoa menjelaskan tugas KPM sangat penting dalam percepatan penurunan stunting yakni meningkatkan kepedulian serta pemahaman masyarakat dan Pemerintah Desa dalam penanganan dan pencegahan masalah stunting di tingkat Desa, memfasilitasi pengukuran panjang/tinggi badan balita sebagai deteksi dini stunting, memfasilitasi pemetaan sosial untuk mengidentifikasi status intervensi gizi-spesifik dan gizi sensitif pada rumah tangga yang memiliki Ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan, memfasilitasi diskusi terarah untuk membahas permasalahan stunting di desa sampai dengan penyusunan kegiatan penanganan stunting dalam RKP dan APBDes, memonitor dan memastikan rumah tangga yang memiliki ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan mendapatkan 5 paket pelayanan utama dalam penangan stunting di desa’, jelasnya.
“Kinontoa menambahkan dalam melaksankan tugasnya ada beberapa alur kegiatan yang perlu dilakukan oleh KPM. Tahap 1 Pemetaan Sosial dan Pendataan 1000 HPK. Tahap 2 Focus Group Discussion untuk menggali dan merumuskan gagasan kegiatan terkait stunting dengan kelompok masyarakat. Tahap 3 Rembuk Stunting Desa. Tahap 4 Pelaksanaan Kegiatan Konvergensi Stunting. Tahap 5 Monitoring 5 Paket Layanan. Tahap 6 Perencanaan Kegiatan Stunting APBDes”, Tandasnya.