Bappeda Boltim Hadiri Diseminasi Audit Kasus Stunting

  • Sep 06, 2024
  • admin

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menghadiri Kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting di Sutanraja Hotel Kotamobagu, Selasa 3 Agustus 2024. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan dibuka secara resmi oleh Ir. J. Sonny Warokka, Ph.D selaku Sekda juga selaku Ketua TPPS Kabupaten Boltim.

Dalam sambutannya Sonny Warokka bahwa berdasarkan data RISKESDA, SSGBI, SKI Kabupaten Boltim berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 1,6%. Dimanan sebelumnya angka prevalensi stunting di Kabupaten Boltim Tahun 2022 adalah 30% dan Tahun 2023 adalah 28,40%. Walaupun angka prevalensi stunting mengalami penurunan namun Pemda Boltim harus bekerja lebih keras lagi karena tidak mencapai target yang ditetapkan yakni target Tahun 2024 adalah 14% dan target 2025 adalah 13,5%. 

Lebih lanjut Warokka menjelaskan Pemda Kabupaten Boltim di bawa kepimpinan Bupati Bapak Sam Sachrul Mamonto menekankan untuk bekerja nyata dalam penanganan stunting bahkan SSM sapaan akrabnya turun lapangan secara lansung. Untuk mendukung penanganan stunting pemerintah telah memberikan pelayanan secara prima dengan dukugan sarana prasarana yakni jumlah posyandu 81, jumlah antropometri terkalibrasi 81 dengan persentase posyandu memiliki antropometri terkalibrasi 100%, jumlah PAUD 117 dengan persentase PAUD yang mengembangkan Paud Holisttik Integratif (PAUDHI)”, jelasnya.

Warokka melanjukan selain sarana prasarana pengembangaan Sumber Daya Manusia juga telah dilakukan dimana persentase desa yang memiliki Tim Pendamping Keluarga (TPK) 100%, persentase desa yang memiliki Kader Posyandu 100%, persentase desa yang Kader Pembangunan Manusianya (KPM) mendapat pembinaan dari pemerintah 100%, persentase pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan percepatan penurunan stunting 100%,  persentase desa yang memiliki guru paud terlatih pengasuhan stimulasi penanganan stunting 58%, jumlah guru paud yang terlatih pengasuhan stimulasi penanganan stunting 47 orang dan jumlah Pendamping Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan gizi 12 orang”, pungkasnya.

Tim pakar audit stunting Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menyampaikan berdasarkan hasil audit stunting yang telah dilakukan diperoleh beberapa penyebab awal penderita stunting yakni infeksi kronis dan nutrisi yang tidak adekuat, BBLR dan nutrisi tidak adekuat, pola asuh dan asupan nutrisi tidak adekuat, ibu hamil dengan infeksi kronis serta nutrisi tidak adekuat. Sedangkan penyakit penyerta yakni TB paru dan infeksi kulit”, ungkapnya.  

Dari hasil Diseminasi Audit Kasus Stunting yang dipaparkan oleh Agung Firel Palandi diperoleh data bahwa jumlah balita di bulan Juni Tahun 2024 adalah  5.703 balita sedangkan yang diukur 5.604 balita atau 98%. Dari hasil pengukuran ditemukan 165 balita stunting, 145 balita wasting dan 275 balita underweihgr. Kemudian data rekap kertas kerja Audit Kasus Stunting bahwa dari data 20 balita yang di masukkan kertas kerja audit dipilihlah 5 balita di 5 wilayah kerja stunting yang akan di diseminasikan. Data rekapan kertas kerja Audit Stunting disaring dari 165 balita mendapat 20 balita di 4 kecamatan pesisir”, bebernya.

Dalam kegiatan ini turut hadir Hendra Tangel, SH selaku Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ir. James H.D. Kinontoa selaku Kepala Bappeda juga selaku Wakil Ketua TPPS Boltim, OPD terkait Stunting, Pengadilan Agama, Kemenag, Polres Boltim, Koramil Kotabunan dan CSR (Bank Sulutgo dan PT Asa).